burung

burung
burung sedang terbang

Senin, 14 September 2015

cerpen penyesalanku



                        Penyesalanku
Pengarang : Raditya Arief Putrasetiawan                
Hari itu, adalah hari rabu. Hari dimana aku kenal dengan si Samson. Seperti biasa aku berangkat sekolah dengan Gojek. Setelah sampai di sekolah aku langsung naik ke lantai 3 untuk ke kelasku. Di sana aku langsung disambut oleh Nia. “si tukang telat akhirnya datang pagi ya?” Nia tampak mengejekku. “ia dong, akukan sudah taubat!” balasku dengan percaya diri. Kami bercanda ria sampai bel masuk berbunyi. “asiiik, pelajaran pertama Biologi!” Nia tampak semangat belajar Biologi. Pelajaran Biologi adalah pelajaran kedua yang kami suka setelah bahasa inggris. Lalu guru biologi, pak Hong masuk kelas. “anak-anak sekarang kita belajar tentang ekosistem.” Pak Hong menjelaskan ekosistem dengan gaya khasnya. Gayanya adalah favorit semua murit termasuk aku. Setelah pelajaran Biologi selesai, tibalah pelajaran IPS pelajaran yang yang kami tidak suka. Gurunya galak, tidak pernah masuk kalau mengajar, dan selalu ngasih soal yang susah-susah. Setelah pelajaran yang melelahkan ituselesai, kami langsung ke kantin untuk beristirahat. Di kantin aku ngobrol-ngobrol dengan Nia sambil makan siomai. Setelah bel masuk berbunyi kami masuk ke kelas. Di kelas bu tata, wali kelas kami membawa seorang murit baru. Orangnya tinggi, langsing, dan putih. Pokoknya ganteng deh. “anak-anak, kita kedatangan murit baru. Silahkan perkenalkan diri kamu.” Bu Tata mempersilahkan. “nama saya Samson, saya dari SMPN 99 cirebon. Saya harap teman-teman bisa menerima saya.” Lalu ibu Tata mempersilahkannya duduk. “kamu boleh duduk dimana saja.” Lalu ia pergi ke tempat duduk Nia. “kamu minggir, aku ingin duduk dengan cewek cantik ini.” Nia menolak, tapi entah setan apa yang merasuki diriku aku bilang. “mingir lu Nia!” Nia pun akhirnya berpindah tempat duduk. Setelah itu bu Tata mengajar bahasa inggris. Jam istirahat kedua Nia menghampiriku. “mau kekantin? Aku deh yang teraktir!” awalnya aku menerima ajakan Nia tapi tiba-tiba Samson menarik tanganku. “kamu milih ke kantin sama aku atau sama cewek kampungan itu?” entah setan apa yang merasuki diriku saat itu aku bilang kepada Nia. “nggak usah, dan dengarya, jangan pernah mengajakku ke kantin lagi!” akupun ke kantin bersama Samson. “mau nggak aku traktir?” tawarku. “mau banget.” Jawab Samson. Kamipun makan bersama dan ngobrol bersama. Lalu dia nanya “rumahmu dimana Oki?” tanya Samson. “rumahku ada di Jl Jeruk No. 123.” Lalu setelah selesai makan kami kembali ke kelas. Di kelas, aku melihat Nia menangis tapi aku hiraukan saja.
                    Keesokan harinya, aku seperti biasa pergi ke sekolah dengan Gojek. Sesampainya disana aku disambut oleh Nia. “ngobrol yuk, Oki!” tawarnya. “jangan-jangan, kamu ngobrol sama aku aja.” Samson tiba-tiba menarik tanganku. Kami pun mengobrol. Tiba-tiba bel masuk berbunyi. Aku bergegas duduk. Bu Moli, guru galak nan killer. Kelas menjadi sepi kalau beliau mengajar. Tak ada yang berani berbicara. Beliau adalah guru MTK. Beliau mengajar dengan tegas. Beliau akan menyuruh siapa saj yang membuat suara untuk engklek. Setelah mMTK selesai, dilanjutkan oleh pelajaran agama. Setelah itu aku pun beristirahat. Aku ke kantin bersama Samson. Kali ini, Samson yang menraktirku. Kami berbincang-bincang dengan suka cita.
                   Tak terasa setengah semester telah berlalu. Ini waktunya liburan. Telah sekian lama aku dan Nia tidak bertegur sapa. Biasanya Nia yang menegurku, tapi tidakku jawab. Besok rencanannya aku dan keluargaku akan pergi ke lombok. Aku sangat senang sekali  saat mendengar berita itu. aku langsung mempersiapkan perlengkapan untuk ke lombok. Di Lombok aku sangat senang sekali. Disana aku bermain-main di pantai. Sepulangnya dari sana aku kaget melihat rumahku pintunya di dobrak, banyak barang-barang berharga yang hilang. Tak terkecuali dokumen berharga ayah. Ayah terlihat sangat panik saat mengetahui dokumennya hilang. Kemudian kami sekeluarga memutuskan untuk melapor kepada polisi.
            Keesokan harinya, aku ke sekolah dengan keadaan murung. Sesampainya di sana Nia menghampiriku dan bertanya… “kok kamu kelihatan sedih sih? cerita dong sama aku.” aku pun menjawab… “Gini, kemarin sehabis dari lombok, rumahku kemalingan. Yang lebih parah lagi, dokumen ayahku hilang.” Nia kemudian bilang… “kalau nggak salah, aku kemarin lihat ada orang yang mendobrak pintu rumahmu. Aku lihat, orang itu adalah Samson.” Mendengar jawaban dari Nia aku marah seketika. “kamu mau hancurin persahabatanku dengan Samson ya?  Udah ah aku nggak mau curhat sama kamu!” aku pun mendorong Nia dan langsung duduk di bangkuku. Tak lama kemudian Samson datang. Kemudian, dia langsung duduk disebelahku. “Ki, kok kelihatan sedih?” tanya Samson. “kemarin, rumahku kemalingan.” Jawabku. “oh begitu, yang sabar ya.” Jawab Samson. “iya, makasih ya. Jawabku. Pelajaran hari ini tidak ada yang masuk. Aku masih terus memikirkan tentang siapa yang mengambil dokumen ayah. Jam istirahat pun tiba, Samson mengajakku ke kantin. “Ki, mau ke kantin?” tanyanya. “aku nggak punya uang.” Jawabku. “enggakpapah, kok nanti aku beliin.” Saat aku beranjak dari tempat duduk. “kamu di kelas aja ya?” iya menyuruhku untuk tetap berada di kelas. Karena males pergi ke kantin, aku pun tetap di kelas. Setelah menunggu lama, tiba-tiba Samson datang ke kelasku dengan membawa minuman. “ini.” Ia menyerahkan menumannya. “terimakasih.” Aku pun meneguknya. Tiba-tiba aku merasa pusing. “kamu kenapa?” tanya Samson. “kepalaku pusing.” Jawabku. “mau aku antarin ke UKS?” tanya Samson. “iya deh, terimakasih ya?” aku pun di anterin sama Samson ke UKS. Di UKS aku masuk dan langsung berbaring. Tiba-tiba… Pak Anur, guru baru di sekolah ini masuk dan langsung mengunci pintu. Awalnya aku kira pak Sanur masuk ingin meriksa aku, tapi aku salah. Pak Sanur tampak membawa pisau tajam. “P pak Sanur, kenapa bapak bawa pisau tajam?” tanyaku. “ha, ha, ha, akhirnya anaknya pak Budi kita dapatkan juga ya, Samson?” Pak Sanur mengeluarkan aura pembunuh. “iya yah.” Jawabnya. “K kenapa, kalian mau membunuh saya?” tanyaku. “tiba-tiba pak sanur bicara. “aku adalah saingan bisnis ayahmu. Langkah pertama untuk menghancurkan bisnisnya adalah mengambil dokumen berharga ayahmu. Langkah kedua adalah membuat hatinya pedih dengan cara menghabisi satu persatu orang yang dia sayangi. Dan inilah langkah keduanya!” iya pun mengayunkan pisaunya. Akupun teriak minta tolong. Tapi, tidak ada yang datang. Iya pun hampir saja membunuhku. Tapi… “Pak Sanur, bapak ditahan!” aku melihat para aparat kepolisian, Nia, dan para guru mnyekap pak Sanur dan Samson. Nia menghampiri aku. “kamu nggak papa Ki?” tanyanya. “aku nggak papa. Maafin aku ya Nia?” aku pun meminta maaf. “minta maaf apa?” tanyanya. “aku telah menjauhimu selama ini. Aku lebih memilih penjahat itu dibandingmu.aku benar-benar menyesal Nia. Aku berharap kamu mau maafin aku. tapi kalau enggak, nggak papa kok.” Nia pun meneteskan air mata dan langsung memelukku. “enggak minta maaf pun sudah aku maafin kok.” Setelah kejadian itu, kami bersahabat lagi dan tidak ada tembok apapun yang bisa merusak persahabatan kita.

Rabu, 08 Juli 2015

Akatsuki Gaje 5

                                                            



Akatsuki punya TV
Disclamer : Masashi Kishimoto
Author : kepo banget… ditabok sama reader
Pada suatu hari disebuah goa yang jelek nan sumpek hiduplah sepuluh orang makhluk Gaje yang tidak diketahui sepesiesnya. Ya, merekalah Akatsuki alias tukang angkat besi. Author ditabok sama akatsuki. Dari pada lama-lama mari kita mulai
Tobi : “senpai, Tobi bosan!”
Deidara : “gue juga bosan un!”
Tobi : “senpai, bosan itu apa?”
??? : “Jduaar!”
Petir yang tidak diketahui asalnya darimana menyambar deidara
Kisame : “raeimotorhsiaron.”
Deidara : “lu ngomong apa Kis?”
Kisame : “rudreraeimotorhsiaron.”
Deidara : “lu ngomong pake Bahasa apa sih un?”
Tobi : “Tobi tau! Kisame ngomong kalau dia punya usul.”
Deidara : “dari mana lu tahu Tob un?”
Tobi : “itu kan bahasa waktu jaman api!”
Deidara : “lu tau darimana?”
Tobi : “Tobi tau dari mbah Madara! Katanya dia hidup di zaman api!”
Deidara : “terus Kis, apa usul lu?”
Kisame : “roeidkaloeuru?”
Deidara : “bias nggak lu berhenti ngomong pake Bahasa itu?”
Kisame : “iya deh, usul gue adalah kita meminta Kakuzu untuk membelikan kita TV. Kan kita belum pernah pake TV padahal uang kita sudah sampe 1 miliar.”
Deidara : “emang lu bias membuat Kakuzu mau ngasih para istrinya itu?”
Kisame : “gue tahulah, kelemahan Kakuzu!”
Tobi : “emang Kisame senpai tau dari mana?”
Kisame : “ruolicldkeoinuonu!”
Tobi : “oh begitu.”
Di kamar Kakuzu.
Kakuzu : “kalau aku punya uang hidupku pasti senang, kalau aku bias menikahi uang hidupku pasti bahagia. Ibu gue pasti bangga!”
Kakuzu nyanyi lagu nasional uang yang Author tidak tahu asalnya darimana.
Tiba-tiba…
Deidara : “buka pintunya un!”
Kakuzu : “kalau gue bilang enggak, mau apa lu?”
Deidara : “gue akan menggunakan jurus rahasia yang bias menaklukan orang sepertilu!”
Deidara mengeluarkan boneka bayi menari.
Kakuzu : “tidak tolong!”
Kakuzu teriak gaje
Deidara : “kalau lu nggak mau, cepat kasih duit 1 juta. 1 juta aja!”
Kakuzu : “nggak bias apa saja asal jangan istriku.”
Deidara : “rasakan ini un! Jurus melumpuhkan kakuzu!”
Deidara lalu menyanyi
Deidara : “lumpuhkan Kakuzuku! Lumpuhkan tentang dia…”
Deidara nyanyi lagu yang berjudul lumpuhkan Kakuzuku.
Kakuzu : “ampun, jangan nyanyi lagi!”
Deidara : “cepat kasih!”
Kakuzu : “iya… istriku, tidakku sangka kau pergi secepat ini… kita selalu hidup bahagia bersama… kita makan bareng, kita tidur bareng, kita mandi bareng, kita selalu bersama. Sungguh sedih aku membiarkanmu pergi. Hix, hix, hix istriku!”
Kakuzu membacakan Puisi yang sukses membuat Tobi menangis.
Tobi : “Tobi tau kok yang senpai rasakan, Tobi pernah kehilangan.”
Kisame : “emang kehilangan apa?”
Tobi : “kemarin, Tobi membeli lollipop… dia Tobi anggap seperti adik Tobi sendiri… pada saat itu Tobi akan memakannya. Namun setelah itu, Tobi cari Lolipop Tobi. Tapi, tidak ada. Hix, hix, Lolipop Tobi!”
Deidara ;: “iya lah, goblok lu. Kan udah lu makan un!”
Kisame : “hore, udah dapet uangnya!”
Di tempat Sasori.
Sasori sedang memainkan opera antara Barbie dan Hulk.
Di Opera Sasori
Hulk : “rooaar!”
Barbie : “akanku kalahkan kau!”
Hulk : “roar?”
Barbie : “akan ku keluarkan jurus andalanku!”
SFX : “duuuuut.”
Barbie mengeluarkan jurus rahasianya yaitu kentut.
Hulk : “aaa!”
Barbie : “yey, berhasil!”
Di luar opera Sasori.
Deidara : “danna, gue punya kabar gembira!”
Sasori : “emang kabar apaan?”
Deidara : “gue berhasil merebut uang kas kita dari Kakuzu. Ayo kita beli Tipi!”
Sasori : “beneran?”
Deidara : “iya!”
Sasori : “cius mi apa?”
Deidara : “mi rasa ikan!”
Sasori : “gue maunya rasa bakso pangsit.”
Deidara : “ikan!”
Sasori : “bakso pangsit!”
Deidara : “ikan!”
“bakso pangsit!”
“ikan!””
Bakso Pangsit!”
Ikan!”
Terjadi pertengkaran Gaje antara dua makhluk gaje itu.
Di tempat Hidan.
Hidan : “Dewa Jashin….”
Hidan lagi komatkamit gaje. Melaksanakan ritual sesat Dewa Jashin.
Hidan : “apaan lu sih Thor, gue lagi berdoa nih!”
Author : “doa lu nggak akan dikabulin kalau lu pake ajaran sesat itu!”
Terjadi pertarungan antara Hidan dan Author.
Di tempat Pain.
Pain : “Konan…”
Konan : “apaan?”
Muka memerah.
Pain : “masakin dong?”
Konan : “masak aja sendiri!”
Konan pergi.
Kisame dating.
Kisame : “ketua, gue punya kabar gembira nih!”
Pain : “emang kabar apa? Majalah bokep edisi baru udah keluar?”
Kisame : “ketua mah, pikirannya selalu gak benar, gue mau kasih tau kita udah beli tipi buat akatsuki!”
Pain : “benaran?”
Kisame : “iya!”
Pain : “mana tipinya?”
Kisame : “sedang diantar!”
Jpara akatsuki sedang menunggu sang pengirim tipi di ruang keluarga.
Deidara : “gue udah gak sabar un…”
Tiba-tiba…
SFX :tok tok tok.”
Itachi : “tuh dia!”
Kemudian mereka bersepuluh membuka pintu.
Tampak Kakshi sedang membawa kardus.
Tobi : “Kakashi! Kau adalah penyelamatku!”
Tobi memeluk Kakashi.
Pain : “kau memang hebat Kakashi!”
kPain juga ikut memeluk Kakashi.
Konan : “Kakashi emang lebih cakep dari pada Pain…”
Pain langsung cemburu mendengarnya.
Itachi : “Kakashi chan…”
Kakashi : “gue bukan cewek!”
Itachi dan Konan memeluk Kakashi.
Semua anggota kemudian memeluk Kakashi.
Kakashi : [ini kenapa gue gak mau kalau disuruh anterin paket akatsuki.]
Kakashi : “ini tipinya.”
Kakashi melempar tipi itu dan menghilang.
Itachi : “Kakashi chan!”
ITachi menangis hiteris melihat Kakashi hilang.
Pain lalu menyetel tipinya.
ada film tembak-tembakan antara kaum gaje dan kaum gak bermutu.
SFX “jduar!”
Tiba-tiba seorang penembak mengarahkan tembakannya ke TV.
Itachi : “demi kolor bau hidan, banci Deidara, yampun!”
Yang disebut oleh ITachi langsung menatap Itachi.
Pain : “ini berbahaya dia akan membunuh kita!”
Pain : “Shinra Tencei!”
Sasori : “pasir besi!”
Hidan : “akan aku keluarkan sabitku!”
Itachi : “amatarasu!”
Kemudian semua anggota akatsuki menghancurkan TV itu.
Konan baru balik dari dapur untuk membuat popcorn kaget melihat kondisi TV
Konan : “kenapa tipinya jadi begini?”
Pain : “tipinya akan membunuh kami!”
Konan : “emang tipinya kenapa?”
Itachi : “seeorang penembak mengarah tembakannya kea rah kami!”
Konan hanya bias meratapi nasip tipi. Dan hanya bias pasrah melihat sikap teman-temannya.
tamat